Monho, nama yang aneh untuk pria kurus berjenggot yang berjubah hitam, duduk dengan secangkir kopi yang selalu dingin karena angin malam. Dibawah lampu jalan yang hening sunyi, merupakan sebuah frame foto dingin dari ujung seberang jalan, tempat biasanya yang ditunggu melongok dari jendela kamarnya.
jalanan, seperti abu2nya kota tua.
anginnya, dingin seperti menggigilkan kulit tua.
menunggu untuk sebuah panggilan sayang
dari jendela berlampu kuning di rumah seberang.
Monho menunggu lebih lama hari-hari itu, karena tak ada lagi yang memanggilnya dari jendela seberang kamar itu, yang memang seperti itu sedari dulu. Hanya saja, seharusnya lebih sore, yang sekarang tak pernah lagi ada. Jendela itu tak lagi menampakkan panggilan yang ditunggunya setiap sore, dari seorang bernama Erkte.
0 件のコメント:
コメントを投稿